Kepala Sekolah
1.
Pengertian Kepala
sekolah
Kepemimpinan
mutlak harus ada disebuah lembaga, sebab dengan adanya kepemimpinan sebuah
lembaga atau organisasi mendapat kontrol dan arahan yang dapat membawa
organisasi tersebut kearah tujuan bersama. Menurut Sujak (1990: 1) kepemimpinan
diartikan dengan kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan
suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Kepala sekolah
adalah sosok pemimpin yang memiliki tanggung jawab profesional menjadikan
sekolah sebagai tempat keilmuan, kebudayaan, dan kepribadian bangsa. Secara
tidak langsung cita-cita mulia pendidikan diserahkan kepada kepala sekolah.
Setiap kebijakannya menentukan terhadap kinerja sekolah dan seluruh komponen
yang ada di dalamnya. Sebab Kepala sekolah merupakan pelaksana suatu tugas yang
penuh dengan harapan dan pembaharuan. Selain itu sekolah sebagai sebuah
komunitas pendidikan memerlukan figur pemimpin yang dapat mendayagunakan semua
potensi yang ada dalam sekolah untuk suatu visi dan misi sekolah.
Menurut kamus besar Bhs Indonesia Kepala sekolah
adalah Orang (Guru) yang memimpin suatu sekolah; Guru kepala. (1995:480) dari
arti bahasa tersebut dapat dipahami bahwa kepala sekolah adalah orang yang
memimpin dalam satuan sekolah agar sekolah berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Menurut
Soewadji Lazaruth Kedudukan kepala sekolah adalah kedudukan yang cukup sulit.
Pada satu pihak ia adalah orang atasan karena ia diangkat oleh atasan. Tetapi
pada lain pihak ia adalah wakil guru-guru atau Stafnya. Ia adalah suara dan
keinginan guru-guru.(1987:20). Kepala sekolah adalah seorang pemimpin yaitu
sebagai jenderal lapangan yang mengendalikan berbagai startegi dan taktik untuk
melaksanakan program yang telah disepakati. (STAIN jember, 2004: 62)
Urgensitas kehadiran kepala sekolah dalam sutu
pendidikan sangat tinggi sehingga bisa dibilang kemajuan suatu lembaga
tergantung bagaimana pimpinan sekolah tersebut mengelolah sekolah yang
dipimpinya, menjalankan semua program yang ditetapkanya dengan disiplin dan
melakukan semua kewajibannya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. Sebab
sebagai pemimpin kepala sekolah akan di mintai pertanggung jawaban atas yang
dipimpinnya yaitu sekolah yang ia pimpin, baik pertanggung jawaban kepada
manusia dalam hal ini masyarakat yang ada disekitar lembaga tersebut atau
bahkan Allah SWT akan tetapi sebagai kepala sekolah selaku pemimpin hendaklnya
selalu bersikfat lemah lembut dan rendah hati serta selalui menghargai
orang-orang yang dipimpinnya, sebagaimana firmanya :
Artinya :. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang
yang beriman. (Q.S. Al-Asy Syu’araa’ : 215) (Depag RI 1994 :680)
Kepala sekolah adalah pemimpin yang berhak dita’ati
dan diperhatikan dalam suatu lembaga pendidikan sekolah, sehingga kehadiran
kepala sekolah sangat menentukan dan sangat berpengaruh, maka jika kepala
sekolah tidak memberikan jalan yang benar sebagaimana yang seharusnya ia
lakukan, pertanggung jawabannya akan diminta oleh Allah SWT.
Ngalim Purwanto memberikan syarat minimal bagi
seorang kepala sekolah disamping syarat formal yaitu ijazah, ada beberapa
syarat lain yang harus dimiliki, sebagai suatu syarat minimal, syarat tersebut
berupa pengalaman dan kepribadian (1984:76) seorang kepala sekolah harus memiliki
kepribadian yang baik, karena dia merupakan panutan bagi setiap orang yang ada
dalam lingkup lembaga yang dipimpinnya.
2.
Peranan Kepala sekolah
Menurut Soewadji Lazaruth Kedudukan
kepala sekolah adalah kedudukan yang cukup sulit. Pada satu pihak ia adalah
orang atasan karena ia diangkat oleh atasan. Tetapi pada lain pihak ia adalah
wakil guru-guru atau Stafnya. Ia adalah suara dan keinginan
guru-guru.(1987:20). Dalam kedudukannya yang demikian itu, kepala sekolah
mempunyai peran yang cukup komplek diantaranya berperan sebagai Superviasor dan
administrator
a.
Supervisor
Menurut Ahmad Azhahari Supervisi
adalah proses pembimbingan dari pihak yang berkompeten kepada guru- guru dan
kepada personalia sekolah lainnya yang langsung menangani belajar siswa untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar secara efektif dengan prestasi belajar
yang lebih meningkat. (2004 : 1)
Seadangkan Menurut Prof. Drs. Piet A.
Sahertian Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan
membimbing secara kontinu pertumbuhan guru- guru disekolah baik secara
individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. (2000 : 17)
Dari beberapa Definisi diatas dapat
kita tarik sebuah pemahaman bahwa supervisi adalah Bimbingan, bantuan kepada
guru-guru guna kompetensi yang mereka miliki lebih berkembang sehingga proses
belajar mengajar dapat lebih efektif dan efisien.
Disamping itu kepala sekolah menjadi
supervisor harus mengendalikan segala bentuk kegiatan yang ada dalam lembaga
satuan sekolah yang dipimpinya, kepala sekolah harus tahu seluk beluk yang ada
disekolah dan mengkoordinasikan semua gerak langkah yang ada serta mengetahui
semua situasi dan kondisi. (Daryanto, 1998 :169)
Menurut Sahertian (1981:17) supervisor adalah orang yang melaksanakan fungsi
bantuan kepada guru-guru dalam menstimulir kearah usaha-usaha mempertahankan
suasana belajar mengajar yang lebih baik. Melihat pengertian di atas, maka
tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti meneliti, mencari, dan
menentukan syarat-syarat mana saja yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya.
Menurut Daryanto
syarat-syarat yang perlu diteliti oleh kepala sekolah sebagai supervisor
adalah:
a.
Keadaan gedung sekolah, Gedung sekolah adalah tempat berlangsungnya proses
belajar mengajar, maka keadaan tersebut harus menjadi perhatian kepala sekolah,
apakah gedung tersebut masih layak, perlu penambahan ataukah memerlukan
renovasi.
b.
Perlengkapan sekolah. Demi terciptanya proses belajar mengajar yang
kondusif, maka perlengkapan sekolah perlu mendapat perhatian lebih. Bukan hanya
perlengkapan di kelas akan tetapi sampai pada perlengkapan yang menyangkut guru
serta administrasi sekolah.
c.
Motivasi guru dan pegawai, pemotivasian guru dan pegawai bisa berupa pemberian penghargaan atau perhatian bagi
guru atau pegawai yang berprestasi sehingga dapat memicu semangat dan
profesionalitas dalam kinerjanya.
d.
Bagaimana metode mengajar guru. Metode yang dipakai dalam pengajaran harus
sesuai dengan kurikulum dan kondisi objektif lingkungan.
e.
Bagaimana hasil pelajaran dan pendidikan siswa adakah kemajuan dalam setiap
semester. Hal ini merupakan kontrol yang sfesien agar kemajuan dan kemunduran
siswa dapat dilihat dan dianalisa dengan seksama dan dicarikan problem
solving untuk pemecahannya.
(2001: 84)
Selain itu, kepala sekolah harus tampil
sebagai sosok pribadi yang secara kontinyu memberi bimbingan, bantuan
pengawasan, dan penilaian terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan pengembangan
dan perbaikan program kegiatan pengajaran dan pendidikan.
Seringkali kegiatan
supervisi justru menjadi beban bagi guru mata pelajaran, supervisi dianggap
kegiatan mencari kesalahan guru, padahal kegiatan supervisi mempunyai peran
membantu guru memecahkan kesulitan-kesulitan guru. Agar tidak terjadi salah
persepsi dalam pelaksanaan supervisi.
Sahertian dalam
bukunya mengatakan bahwa seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai
supervisor dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip
supervisi sebagai berikut:
1)
Ilmiah (scientific) mencakup:
a)
obyektif, artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan
tafsiran pribadi.
b)
menggunakan alat (instrument) yang dapat memberi informasi sebagai
umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
c)
Sistematis, berarti dilaksanakan secara teratur, terencana, dan kontinyu
2)
Demokratis,
Menjunjung tinggi asas
musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima
pendapat orang lain.
3)
Kooperatif,
Maksudnya seluruh staf sekolah
dapat bekerjasama mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar
mengajar yang lebih baik
4)
Konstruktif dan kreatif,
Membina inisiatif guru serta
mendorongnya untuk menciptakan suasana di mana tiap orang merasa aman dan dapat
mengembangkan potensi-potensinya (Sahertian, 2000: 20).
Bila
prinsip-prinsip tersebut di atas diterima maka perlu diubah sikap para pemimpin
pendidikan yang hanya memaksa bawahannya, menakut-nakuti dan melumpuhkan
kreatifitas dari anggota staf. Sikap korektif harus diganti dengan sikap
kreatif yaitu sikap yang menciptakan
situasi dan relasi di mana orang merasa aman dan tenang untuk mengembangkan
kreatifitasnya.
Adapun fungsi kepala sekolah sebagai
supervisor pengajaran adalah
a)
Membangkitkan dan merangsang
guru-guru dan pegawai sekolah didalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan
sebaik-baiknya.
b)
Berusaha mengadakan dan
melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk media instruksional yang
diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar.
c)
Bersama guru-guru berusaha
mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih
sesuai dengan tuntunan kurikulum yang sedang berlaku
d)
Membina kerja sama yang baik
dan harmonis diantara guru-guru dan pegawai sekolah lainnya.
e)
Berusaha mempertinggi mutu dan
pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan
mengadakandiskusi-diskusi kelompok, menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau
mengirim mereka untuk mengikuti penataran-penataran seminar, sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
f)
Membina hubungan kerjasama
antar sekolah dengan instansi-instansi lain dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan para siswa. (Purwanto : 1990 : 119)
Dalam pelaksanaan supervise mempunyai
tujuan memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru
dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.
(Sahertian, 2000 : 19). Adapun tehnik-tehnik super visi diantaranya :
1)
Kunjungan dan observasi kelas
2)
Pembicaraan individual
3)
Diskusi kelompok
4)
Demonstrasi mengajar
5)
Perpustakaan professional. (Mulyasa, 2004:160-162)
Sedangkan tehnik supervisi Menurut John Minor Gwyn, Yang dikutip Piet A.
Sahertian yaitu:
1).
Teknik Supervisi secara individu adalah teknik yang dilaksanakan
untuk seorang guru secara individual.
2).
Tehnik supervisi secara
Kelompok yaitu tehnik yang digunakan dilaksanakan bersama-sama oleh supervisor
dengan sejumlah guru dalam satu kelompok (Sahertian, 2000:52-86)
1)
Teknik Perseorangan
Teknik perseorangan
ialah supervisi yang dilakukan secara persorangan. Adapun beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan dalam teknik supervisi ini antara lain:
a) Mengadakan
kunjungan kelas (classroom visitation)
b) Mengadakan
kunjungan observasi (observation visits)
c) Membimbing
guru-guru tentang cara-cara mempelajari siswa kepribadian siswa dan atau
mengatasi problema yang dialami siswa
d) Membimbing
guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kurikulum sekolah
2)
Teknik Kelompok
Teknik kelompok
adalah teknik supervisi yang dilakukan secara kelompok, mengenai
kegiatan-kegiatannya yang dapat dilakukan antara lain:
a) Mengadakan
pertemuan atau rapat (meetings)
b) Mengadakan
diskusi kelompok (group discussions)
c) Mengadakan
penataran-penataran (inservice-training) (Sahertian, 2000: 52-105)
Dari penjelasan di
atas dapat disimpulkan bahwa teknik supervisi yang dapat dilakukan oleh kepala
sekolah terhadap guru-guru dan pegawai sekolah dapat dilaksanakan dengan teknik
perseorangan dan kelompok. Teknik perorangan meliputi: mengadakan kunjungan
kelas, kunjungan observasi, membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari
pribadi siswa dan problem yang dihadapinya, serta membimbing guru-guru dalam
hal pelaksanaan kurikulum sekolah. Sedangkan teknik kelompok meliputi: mengadakan pertemuan/ rapat dengan guru-guru
untuk membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan proses dan hasil belajar-mengajar,
mengadakan dan membimbing diskusi kelompok di antara guru bidang studi, memberi
kesempatan pada guru-guru untuk mengikuti penataran yang sesuai dengan bidang
tugasnya, dan membimbing guru-guru dalam mempraktekkan hasil-hasil penataran
yang telah diikutinya.
Menurut Piet A. Sahertian Obyek dari Supervisi yaitu :
1).
Memperbaiki proses pengajaran
adalah seperangkat kegiatan yang dilakukan oleh siswa dibawah bimbingan guru
dan guru bertugas merunuskan tujuan- tujuan yang hendak dicapai pada saat
mengajar juga merancangkan sejumlah pengalaman belajar.
2).
Mengembangkan Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah
pengalaman belajar yang dirancangkan dibawah tanggung jawab sekolah untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan
3).
Pengembangan Staf
Pengembangan Staf dapat dipandang
usaha yang datang dari guru itu sendiri untuk meningkatkan kualitas profesi
mengajarnya. (2000 : 30-32)
b.
Administrator
Adapun tugas kepala sekolah sebagai administrator adalah
Menbuat perencanaan, menyusun organisasi sekolah, bertindak sebagai coordinator
dan pengarah, melaksanakan pengelolaan kepegawaian, (Purwanto:1990:112)
1)
Membuat perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu
syarat mutlak bagi organisasi atau lembaga dan bagi setiap kegiatan, baik
perseorangan maupun kelompok. Sesuai dengan ruang lingkup administrasi sekolah,
Pada garis besarnya
sebuah perencanaan Djamarah (2002:35)
meliputi :
a)
Menetapkan apa yang dilakukan,
kapan dan bagaimana cara melakukannya
b)
Membatasi sasaran dan
menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses
penuntun target
c)
Mengembangkan
alternatif-alternatif
d)
Mengumpulkan dan menganalisis
informasi
e)
Mempersiapkan dan
mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-keputusan (Djamarah,2002:35)
Maka rencana atau program tahunan hendaklah
mencakup bidang-bidang seperti berikut :
f)
Program pengajaran, seperti kebutuhan tenaga guru, pembagian tugas mengajar, pengadaan
buku pelajaran, alat-alat pelajaran, alat peraga dan lain-lain.
g)
Kesiswaan atau kemuridan, antara lain penerimaan siswa baru, pembagian kelas, bimbingan
konseling murid dan sebagainya.
h)
Kepegawaian, penerimaan guru baru, usaha kesejahteraan guru dan pegawai
sekolah, dan lain-lain.
i)
Keuangan, yang mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk berbagai
kegiatan yang telah direncanakan.
j)
Perlengkapan, yang menyangkut perbaikan dan rehabilitasi gedung sekolah penambahan
ruang kelas, dan lain-lain.
2)
Menyusun organisasi sekolah
Kepala sekolah sebagai administrator
pendidikan perlu menyusun organisasi sekolah yang dipimpinnya, dan melaksanakan
pembagian tugas serta wewenangnya kepada guru-guru dan pegawai sekolah sesuai
dengan struktur organisasi sekolah yang telah disepakati bersama.
Sedangkan tahap-tahap dalam pengorganisasian yang perlu
dilakukan adalah:
a)
Menyediakan fasilitas,
perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan untuk menyusun kerangka secara
efisien
b)
Pengelompokan komponen kerja ke
dalam struktur organisasi secara teratur
c)
Membentuk struktur wewenang dan
mekanisme koordinasi
d)
Merumuskan, menetapkan metode,
dan prosedur
e) Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja serta
mencari sumber-sumber lain yang diperlukan. (Djamarah ,2002:35)
3)
Bertindak sebagai kordinator
dan pengarah
Adanya bermacam-macam tugas serta
pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, seperti tergambar didalam struktur
organisasi sekolah, memerlukan adanya kordinasi serta pengarahan dari pimpinan
sekolah.
4)
Melaksanakan pengelolaan
kepegawaian
Tugas-tugas yang menyangkut
pengelolaan kepegawaian ini sebagian besar dikerjakan oleh bagian tata usaha
sekolah seperti pengusulan guru dan atau pegawai baru, kenaikan pangkat
guru-guru dan pegawai sekolah, da sebagainya. (Purwanto,1990:106-111)
Untuk kepentingan
tersebut kepala sekolah harus mampu memobilisasi sumber daya sekolah, dalam kaitannya dengan
perencanaan dan evaluasi program sekolah, pengembangan kurikulum, pembelajaran,
pengelolaan ketenagaan, sarana dan sumber belajar, keuangan, pelayanan siswa,
hubungan sekolah dengan masyarakat dan menciptakan iklim sekolah. Maka dari itu
kepala sekolah dituntut dapat berperan secara maksimal sebagai seorang manajer,
terutama dalam memerankan fungsinya sebagai administrator maupun supervisor.
Kedua fungsi ini memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Untuk itu penelitian ini menjadikan dua fungsi kepala sekolah tersebut menjadi
objek kajian dalam hubungannya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut Akhmad
Sudrajat mengatakan bahwa kepala sekolah harus mempunyai kemampuan manajerial
diantaranya :
a.
Mampu menyusun perencanaan
sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan:
1).
Menguasai teori perencanaan dan
seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam perencanaan
sekolah, baik perencanaan strategis, perencanaan orpariosanal, perencanaan
tahunan, maupun rencana angaran pendapatan dan belanja sekolah,
2).
Mampu menyusun rencana
strategis (renstra) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan
kebijakan pendidikan nasional, melalui pendekatan, strategi, dan proses
penyusunan perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan
rencara strategis baik
3).
Mampu menyusun rencana
operasional (Renop) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan
rencana strategis yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses
penyusunan perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan
rencana operasional yang baik.
4).
Mampu menyusun rencana tahunan
pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana operasional yang
telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan
tahunan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana tahunan yang
baik.
5).
Mampu menyusun rencana anggaran
belanja sekolah (RAPBS) berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan yang
telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan RAPBS yang
memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan RAPBS yang baik.
6).
Mampu menyusun perencanaan
program kegiatan berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan dan RAPBS yang
telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan
program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan perencanaan
program yang baik.
7).
Mampu menyusun proposal
kegiatan melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan
program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip-prinsip penyusunan
proposal yang baik.
b.
Mampu mengembangkan organisasi
sekolah sesuai dengan kebutuhan:
1).
Menguasai teori dan seluruh
kebijakan pendidikan nasional dalam pengorganisasian kelembagaan sekolah
sebagai landasan dalam mengorganisasikan kelembagaan maupun program insidental
sekolah.
2).
Mampu mengembangkan struktur
organisasi formal kelembagaan sekolah yang efektif dan efisien sesuai dengan
kebutuhan melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.
3).
Mampu mengembangkan deskripsi
tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan
proses pengorganisasian yang baik.
4).
Menempatkan personalia yang
sesuai dengan kebutuhan
5).
Mampu mengembangan standar
operasional prosedur pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja
melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik
6).
Mampu melakukan penempatan
pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan prinsip-prinsip tepat
kualifikasi, tepat jumlah, dan tepat persebaran.
7).
Mampu mengembangkan aneka ragam
organisasi informal sekolah yang efektif dalam mendukung implementasi
pengorganisasian formal sekolah dan sekaligus pemenuhan kebutuhan, minat, dan bakat
perseorangan pendidikan dan tenaga kependidikan
c.
Mampu memimpin guru dan staf
dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal:
1).
Mampu mengkomunikasikan visi,
misi, tujuan, sasaran, dan program strategis sekolah kepada keseluruhan guru
dan staf.
2).
Mampu mengkoordinasikan guru
dan staf dalam merelalisasikan keseluruhan rencana untuk mengapai visi,
mengemban misi, mengapai tujuan dan sasaran sekolah
3).
Mampu berkomunikasi, memberikan
pengarahan penugasan, dan memotivasi guru dan staf agar melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan standar operasional prosedur
yang telah ditetapkan
4).
Mampu membangun kerjasama tim
(team work) antar-guru, antar- staf, dan antara guru dengan staf dalam
memajukan sekolah
5).
Mampu melengkapi guru dan staf
dengan keterampilan-keterampilan profesional agar mereka mampu melihat sendiri
apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing
6).
Mampu melengkapi staf dengan
ketrampilan-ketrampilan agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dan
diperbaharui untuk kemajuan sekolahnya
7).
Mampu memimpin rapat dengan
guru-guru, staf, orangtua siswa dan komite sekolah
8).
Mampu melakukan pengambilan
keputusan dengan menggunakan strategi yang tepat
9).
Mampu menerapkan manajemen
konflik
d.
Mampu mengelola guru dan staf
dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal:
1).
Mampu merencanakan kebutuhan
guru dan staf berdasarkan rencana pengembangan sekolah
2).
Mampu melaksanakan rekrutmen
dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewenangan yang dimiliki oleh sekolah
3).
Mampu mengelola kegiatan
pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf
4).
Mampu melaksanakan mutasi dan
promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah
5).
Mampu mengelola pemberian
kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan kemampuan sekolah
e.
Mampu mengelola sarana dan
prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal:
1).
Mampu merencanakan kebutuhan
fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan, infrastruktur) sekolah sesuai
dengan rencana pengembangan sekolah
2).
Mampu mengelola pengadaan
fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3).
Mampu mengelola pemeliharaan
fasilitas baik perawatan preventif maupun perawatan terhadap kerusakan
fasilitas sekolah
4).
Mampu mengelola kegiatan
inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai sistem pembukuan yang berlaku.
5).
Mampu mengelola kegiatan
penghapusan barang inventaris sekolah
f.
Mampu mengelola hubungan
sekolah – masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah:
1).
Mampu merencanakan kerjasama
dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat
2).
Mampu melakukan
pendekatan-pendekatan dalam rangka mendapatkan dukukungan dari lembaga
pemerintah, swasta dan masyarakat
Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan
lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat (Copyright © 2007-2010 AKHMAD
SUDRAJAT Blog
pada WordPress.com.)
Merit Casino | Exclusive 50% Welcome Bonus and 50 Free Spins
BalasHapusGet 50% up to $1000 and 50 free spins 메리트 카지노 고객센터 on a 100% match deposit of at least 50x your deposit. No deccasino deposit choegocasino required. No deposits are