Sumber Dan Bahan Ajar
1.
Pengertian Sumber dan
Bahan Bahan Ajar
Sumber belajar dapat dirumuskan
sebagai segala sesuatu yang dapat Memberikan kemudahan belajar, sehingga
diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang
diperlukan.Dalam hal ini nampak adanya beraneka ragam sumber belajar yang masing-masing
memiliki kegunaan tertentu yang mungkin sama atau bahkan berbeda dengan sumber
belajar lain.( Mulyasa 2005:177)
Yang
dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa
untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai. (Sanjaya, 2007 : 172)
Sedangkan yang dimaksud dengan bahan
belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan yang akan disampaikan
kepada siswa (Sanjaya,2007:173)
2.
Pengembangan Sumber
Belajar
Derasnya arus informasi yang
berkembang di masyarakat menuntut setiap orang untuk bekerja keras agar dapat
mengikuti dan memahaminya ,kalau tidak kita akan ketinggalan jaman.Demikian
halnya dalam pembelajaran di sekolah, untuk memperoleh yang optimal dituntut
tidak hanya mengandalkan terhadap apa yang ada di dalam kelas , tetapi harus
mampu dan mau menelusuri aneka ragam sumber belajar yang diperlukan. Guru
dituntut tidak hanya mendayagunakan sumber-sumber belajar yang ada di
sekolah(apalagi hanya membaca buku ajar) tetapi dituntut untuk mempelajari
berbagai sumber belajar, seperti majalah, surat kabar, dan internet.Hal ini
penting,agar apa yang dipelajari sesuai dengan kondisi dan perkembangan
masyarakat,sehingga tidak terjadi kesenjangan dalam pola piker peserta didik.
Sumber belajar
dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat Memberikan kemudahan
belajar, sehingga diperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan yang diperlukan.Dalam hal ini nampak adanya beraneka ragam sumber
belajar yang masing-masing memiliki kegunaan tertentu yang mungkin sama atau
bahkan berbeda dengan sumber belajar lain.
Peran guru bukan
semata-semata memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi
fasilitas belajar (directing and facilitatingthe learning ) agar proses
belajar lebih memadai. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang
dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang
baru. (Sagala dan saiful, 2007: 100)
Dari berbagai
sumber belajar yang ada dan mungkin di dayagunakan. Dalam pembelajaran
sedikitnya dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1).
Manusia (people), yaitu orang
yang menyampaikan pesan pengajaran secara langsung; seperti guru, konselor,
administrator, yang diniati secara khusus dan disengaja untuk kepentingan
belajar(by design). Disamping itu. Ada pula orang yang tidak diniati untuk
kepentingan pembelajaran tetapi memiliki suatu keahlian yang bisa dimanfaatkan
untuk kepentingan pembelajaran, misalnya penyuluh kesehatan,polisi,pemimpin perusahaan,dan
pengurus koperasi. Orang-orang tersebut tidak diniati, tetapi sewaktu-waktu
bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran(learnig resources by
utilization).
2).
Bahan(material), yaitu sesuatu
yang mengandung pesan pembelajaran; baik yang diniati secara khusus seperti
film pendidikan, peta, grafik, buku paket,dan sebagainya, yang biasanya disebut
media pengajaran(instructional media), maupun bahan yang bersifat umum; seperti
film dokumentasi Pemilu Presiden bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran.
3).
Lingkungan(setting), yaitu
ruang dan tempat ketika sumber-sumber dapat berinteraksi dengan para peserta
didik. Ruang dan tempat yang diniati secara sengaja untuk kepentingan ,
misalnya ruang perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, dan ruang mikro
teaching. Disamping itu ada pula ruang dan tempat yang tidak diniati untik
kepentingan belajar, namun bisa dimanfaatkan;misalnya museum kebun binatang,
kebun raya, candi, dan tempat-tempat beribadat.
4).
Alat peralatan(tools and
equipment), yaitu sumber belajar untuk produksi dan memainkan sumber-sumber
lain.Alat dan peralatan untuk produksi misalnya kamera untuk produksi foto, dan
tape recorder untuk rekaman. Sedang alat dan peralatan yang digunakan untuk
memainkan sumber lain, misalnya proyektor film, pesawat tv, danpesawat radio.
5).
Aktivitas(activities), yaitu
sumber belajar yang merupakan kombinasi antara suatu teknik dengan sumber lain
untuk memudahkan(facilitates)belajar,misalnya pembelajaran berprograma
merupakan kombinasi antara teknik penyajian bahan dengan buku;contoh lainnya
seperti simulasi dan karyawisata.( Mulyasa 2005:177-178)
Berdasarkan aneka
ragam sumber belajar diatas, sumber belajar yang tersedia disekolah antara lain
adalah : Perpustakaan, media massa, para ahli bidang studi, dan sumber-sumber
masyarakat. Beberapa sumber belajar seperti perpustakaan selalu terdapat hamper
di setiap tempat, demikian juga museum, meskipun jumlahnya terbatas. Sistem
komunikasi yang sudah maju akan memberi kemudahan dalam mendayagunakan
sumber-sumber tersebut. (Mulyasa 2005 : 179)
Media massa
merupakan sumber belajar yang menyajikan informasi terbaru mengenai suatu hal.
Informasi tersebut belum sempat dimuat sumber berupa buku, meskipun buku
terbitan terbaru. Radio televise, surat kabar dan majalah merupakan
sumber-sumber informasi terbaru mengenai kejadian-kejadian didaerah, ditingkat
nasional, dan dunia. Tugas guru yang paling utama dalam hal ini adalah
membimbing siswa agar dapat mendayagunakan dan memilih program yang sesuai
dengan pembelajaran dan tingkat usianya. Ini penting karena tayangan-tayangan
di media massa seperti yang berlangsung
sekarang cenderung merusak moral peserta didik. Jika orang tua dan guru tidak pandai-pandai
mengarahkan anaknya, maka tayangan-tayangan di media massa akan merusak
kepribadiannya. (Mulyasa 2005 :181)
Salah satu sumber
terbaik untuk mendapatkan informasi mengenai suatu wilayah adalah orang –
orang yang tinggal di sekitar wilayah
itu, Dalam kaitannya dengan sumber belajar yang ada dimasyarakat, UNESCO
memberikan pengertian terhadap lingkungan, sumber belajar masyarakat, dan nara
sumber, meskipun ketiganya digunakan dalam konteks pengkajian lingkungan dan
masyarakat sebagai sumber belajar. Pengertian yang diberikan UNESCO tersebut
adalah sebagai berikut :
a.
Lingkungan yang meliputi
faktor-faktor fisik,biologi,sosio ekonomi,dan budaya yang berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung,dan berinteraksi dengan kehidupan seseorang.
b.
Sumbar masyarakat yang meliputi
setiap unsur atau fasilitas yang ada di masyarakat dan dapat memberikan
kemudahan-kemudahan belajar.
c.
Ahli-ahli setempat diartikan
sebagai orang yang memiliki pengetahuan khusus dalam masyarakat tertentu.
(Mulyasa 2005 :181-182).
Pendayagunaan
sumber belajar dalam pembelajaran memiliki arti yang sangat penting, selain
melengkapi, memelihara, dan memperkaya khasanah belajar, sumber belajar juga
dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, yang sangat
menguntungkan baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Pendayagunaan sumber
belajar secara maksimal, memberikan kemungkinan untuk menggali berbagai jenis
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidang kajian, sehingga pembelajaran
senantiasa”up to date”, dan mampu mengikuti akselerasi teknologi dan seni dalam
masyarakat yang mengglobal.
3.
Manfaat Sumber Belajar
Manfaat dari
setiap sumber belajar bergantung pada kemauan dan kemampuan guru dan peserta
didik untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pesan-pesan yang terkandung
dalam sumber belajar yang didayagunakan.
Pada hakekatnya
tidak ada satu sumber belajarpun yang dapat memenuhi segala macam keperluan.
Oleh karena itu berbicara sumber belajar perlu dipandang dalam arti luas, jamak
dan beraneka ragam. Dalam pemilihan suatu sumber belajar, yang pertama kli
harus diperhatikan adalah kesesuaiannya dengan tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran. Dengan kata lain bahwa sumber belajar tersebut dipilih dan
digunakan dalam pembelajaran hanya apabila sesuai dan menunjang tercapainya
tujuan, disamping factor-faktor lainnya. Secara umum kegunaan sumber belajar
dapat dikemukkan sebagai berikut :
a.
Merupakan pembuka jalan dan
pengembangan wawasan terhadap proses pembelajaran yang ditempuh. Disini sumber
belajar merupakan peta dasar yang perlu dijaga secara umum agar wawasan
pembelajaran yang dikembangkan dapat dipahami lebih awal.
b.
Sebagai pemandu materi
pembelajaran yang dipelajari, dan langkah-langkah orerasional untuk menelusuri
secara lebih teliti materi dasar secara tuntas.
c.
Memberikan berbagai macam
ilustrasi dan contoh yang berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi dasar.
d.
Memberikan petunjuk dan
deskripsi tentang hubungan antara apa yang dikembangkan dalam pembelajaran,
dengan ilmu pengetahuan lainnya.
e.
Menginformasikan sejumlah
penemuan baru yang pernah diperoleh orang lain sehubungan dengan pembelajaran
yang sedang dikembangkan.
f.
Menunjukkan berbagai
permasalahan yang timbul sebagai konsekuensi logis dari pembelajaran yang
dikembangkan, yang menuntut adanya kemampuan pemecahan dari para guru dan
peserta didik. (Mulyasa 2005 :182-183).
Kebijakan
sentralisasi sektor pendidikan, secara teoritik memudahkan untuk melakukan
kontrol terutama pencapaian standart mutu yang diharapkan. Akan tetapi pada
kenyataanya, etos guru dalam mengajar tidak semuannya sesuai dengan harapan,
karena mereka mengejar pencapaian target kurikulum, bukan penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Untuk kepentingan
itulah, pemerintah menggulirkan berbagai paket kebijakan pendidikan yang secara
keseluruhan meupakan rangkaian utuh. Salah satu kebijakan tersebut adalah
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
bertujuan menekankan pencapaian kompetensi-kompetensi yang ditentukan oleh
sekolah.
Menurut Dakir
Kurikulum adalah:
Suatu program pendidikan yang berisikan
berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan
dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan
pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik
untuk mencapai tujuan pendidikan. (2004: 3)
Sedangkan dalam
Sistem Pendidikan Nasional diugkapkan bahwa “kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan tertentu”. (2003: 5 )
Dari beberapa
pendapat di atas, kurikulum merupakan salah satu alat pendidikan guna mengatur
bahan pelajaran ataupun materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa
agar siswa memiliki ilmu pengetahuan, kurikulum ini juga sebagai pedoman bagi
penyelenggara suatu kegiatan belajar mengajar dalam suetu lembaga pendidikan
(sekolah).
Pembelajaran
menurut Dimyati dan Mudjiono adalah kegiatan guru secara terprogram dan
terencana dalam desain intruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara
aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. (Sagala dan saiful,
2007: 101)
Pembelajaran
adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi- kondisi
khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.”
Selanjutnya
Syaiful Sagala , menyatakan bahwa pembelajaran mempunyai dua karakteristik,
yaitu : “ Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses berfikir.
Kedua, dalam proses pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses Tanya
jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
berfikir siswa , yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu
siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri. “
(Sagala,2003 : 63 )
Sedangkan arti
kompetensi adalah perpaduan antara pengetahuan antara keterampilan dan sikap
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Kebiasaan berfikir dan bertindak ini dilakukan secara terus-menerus hingga
memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dan memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai untuk melakukan sesuatu.
Untuk mencapai
kompetensi itulah seorang guru harus mampu menggunakan berbagai pendekatan
dalam mengelola pembelajaran salah satunya adalah belajar dengan menggunakan
pendekatan lingkungan yang berarti berarti peserta didik mendapatkan
pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri apa-apa yang ada di
lingkungan sekitar,baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.dalam
pada itu peserta didik dapat menanyakan sesuatu yang ingin di ketahui kepada
orang lain di lingkungan mereka yang di anggap tahu tentang masalah yang di
hadapi.
Guru sudah
selayaknya dapat menjadikan sekolah sebagai tempat tumbuh suburnya potensi
anak, diperlukan berbagai fasilitas belajar yang memadai seperti ruang kelas
dan perlengkapannya, laboratorium dengan perlengkapannya, perpustakaan dengan
perlengkapannya, media dan alat peraga, alat-alat olah raga, alat-alat
kesenian, dan berbagai perlengkapan maupun fasilitas lainnya yang digunakan
untuk keperluan belajar peserta didik. Untuk terlaksananya proses pendidikan
disekolah dengan baik diperlukan sejumlah sarana, prasarana, dan perlengkapan
fasilitas sekolah yang memadai sehingga proses pendidikan dapat berlangsung
secara efektif dan efisien. Aktivitas mengatur sumber daya, tenaga dan biaya
untuk menunjang berlangsungya pendidikan.
Memberikan layanan
secara prfesional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka
terselenggaanya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Secara rinci
tujuannya adalah :
a.
Untuk mengupayakan pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan melalui system perencanaan dan pengadaan yang
hati-hati dan seksama
b.
Mengupayakan pemakaian sarana
dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien
c.
Mengupayakan pemeliharaan
sarana dan prasaan sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi sisp
pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personal sekolah. (Sagala dan saiful,
2007: 117)
Berkaitan dengan
pendekatan lingkungan ini,UNESCO (1980) mengemukakan jenis-jenis lingkungan
yang dapat di dayagunakan oleh peserta
didik untuk kepantingan pembelajaran:
a.
lingkunan yang meliputi
factor-faktor fisik,biologi,sosio ekonomi,dan budaya yang berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung,dan berinteraksi dengan kehidupan peserta didik.
b.
sumbar masyarakat yang meliputi
setiap unsure atau fasilitas yang ada dalam suatu kelompok masyarakat.
c.
c.ahli-ahli setempat yang
meliputi tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan khusus dan berkaitan
dengan kepentingan pembelajaran.
Pembelajaran
berdasarkan pendekatan lingkungan dapat di lakukan dengan dua cara:
a.
Membawa peserta didik ke
lingkungan untuk kepentingan pembelajaran.hal ini bisa di lakukan dengan metode
karya wisata,metode pemberian tugas,dan lain-lain.
b.
Membawa sumber-sumber dari
lingkungan ke sekolah (kelas)untuk kepentingan pembelajaran.sumber tsb bisa
sumber asli,seperti nara sumber,bisa juga sumber tiruan ,seperti model,dan gambar.
c.
Guru sebagai pemandu
pembelajaran dapat memilih lingkungan dan menentukan cara – cara yang tepat
untuk mendayagunakannya dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan tema dan
lingkungan yang akan didayagunakan hendaklah didiskusikan dengan peserta didik.
(Mulyasa, 2006:1001-1002)
Dalam pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guru bukan merupakan faktor yang besar
pengaruhnya bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam
belajar. Melainkan guru diharapkan untuk mampu menjadi fasilitator dan mitra
belajar bagi siswa sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Setiap guru profesional harus menguasai
pengetahuan yang mendalam dalam spesialisasinya. Pengusaan pengetahuan juga
merupakan syarat yang penting di samping keterampilan lainnya. Sebagai pengajar
guru dituntut untuk memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan dan
pembelajarannya di samping menguasai ilmu dan bahan yang akan diajarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar